BOLA BASKET
Pada tahun 1936 untuk pertama kalinya bola basket dipertandingkan di Olimpiade di Jerman, yang dikuti oleh 21 negara. Bola basket masuk ke Indonesia setelah perang dunia ke-2, yang dibawa oleh para prantau Cina. Pada PON I di Solo, bola basket termasuk cabang yang dipertandingkan. Pada tahun 1953, PERBASI diterima menjadi anggota FIBA. Pada tahun 1955 kepanjangan PERBASI dirubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.
Bola Basket dimainkan oleh 2 regu, putera maupun puteri, yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Permainan ini bertujuan untuk mencari nilai sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang pada papan pantul lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan angka atau nilai. Bola dapat dimainkan dengan cara mendorong bola, memkul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan bola atau menggiring bola ke segala arah di dalam lapangan permainan. Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordiansi dengan rapi. Agar dapat memainkan bola dengan efektif dan efisien maka diperlukan teknik gerakan yang sempurna. Teknik gerakan yang sempurna dapat menimbulkan efisiensi bermain dengan latihan yang teratur akan mendapatkan efektivitas teknis yang baik pula.
1. Lapangan dan Perlengkapan Permainan
a. Bentuk dan Ukuran Lapangan
Bentuk lapangan bola basket adalah persegi panjang. Permukaannya datar, keras dan bebas dari segala rintangan. Ukuran untuk turnamen resmi yang diselenggarakan oleh FIBA adalah panjangnya 28 meter dan lebar 15 meter, diukur dari bagian seelah dalam garis batas lapangan (Boundaru Ine). Apabila ada sesuatu hal sehingga ukuran seperti itu tidak dapat terpenuhi, maka ukuran lapangan boleh berkurang. Perubahan untuk panjang dan lebar harus seimbang. Lapangan permainan harus ditandai dengan garis-garis batas yang jelas.
Garis yang panjang disebut garis samping dan garis yang pendek disebut garis akhir (garis belakang). Masing-masing garis tebalnya 5 cm.
b. Peralatan (Equipment)
1) Papan Pantul
a) Kedua papan pantul dibuat dari bahan yang tembus panjang (Fiberglass) dan dibuat satu lapis dengan kekerasan yang sama dengan yang terbuat dari kayu setebal 3 cm. Boleh juga menggunakan bahan lain asalkan sesuai dengan spesifikasi tersebut di atas dan dicat putih.
b) Ukuran dari papan pantul tersebut adalah 1,80 meter horizontal dan 1,50 meter vertical dengan ketinggian 2,90 meter dari atas lantai.
c) Permukaan depan papan pantul harus datar, batasnya harus ditandai dengan garis setebal 5 cm. sebuah persegi panjang harus dibuat di belakang ring dengan ketentuan, ukuran sisi luar 59 cm horizontal dan 45 cm vertical. Sisi bawah bagian dalam persegi panjang harus sejajar dengan ring bagian atas.
2) Bola
a) Bola terbuat dari kulit, karet atau bahan sintetis lainnya.
b) Ola harus dipompa sehingga jika bola itu dijatuhkan ke lantai lapangan dari ketinggian kurang dari 1,80 meter diukur dari bagian bawah bola, maka bola tersebut akan memantul setinggi 1,40 meter diukur sampai bagian atas bola.
c) Berat bola minimal 567 gram dan maksimal 650 gram.
2. Teknik Permainan Bola Basket
Pada dasarnya, gerakan yang efisien adalah gerakan yang benar tanpa kehilangan tenaga yang sia-sia. Msalnya pada saat mendorong ke arah depan, maka semua otot bekerja ke arah depan tidak ada yang ke samping. Baik otot kaki, paha, badan, lengan maupun tangan. Dengan kata lain semua gerakan efisien adalah gerakan yang mengeluarkan tenaga sedikit mungkin tetapi menghasilkan daya kerja yang besar. Pada permainan bola basket, gerakan efektif dan efisien perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar permainan bola basket, antara lain sebagai berikut.
a. Teknik dasar melempar dan menangkap bola
Istilah melempar mengandung pengertian mengoper bola, sedangkan menangkap berate menerima bola. Kegiatan ini dapat berlangsung silih berganti secara berpasangan dan biasanya disebut operan. Apabila seseorang dalam posisi memegang bola, maka ia harus melempar bola. Sebaliknya, jika ia dalam posisi tidak memegang bola maka ia harus bersiap-siap untuk menerima atau menangkap bola. Operan meruakan teknik dasar yang pertama, sebab dengan operan pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring basket) untuk kemudian melakukan tembakan.
Pada umumnya operan dapat dilakukan dengan cepat dan keras, tetapi tidak liar sehingga bola dapat dikuasai oleh teman yang akan menerimanya. Operan juga dapat dilakukan secara lunak. Jenis operan tersebut akan bergantung pada situasi pada keseluruhan, yaitu kedudukan teman, situasi teman, timing, dan taktik yang digunakan. Operan yang terlau keras, mudah, dan tinggi akan menyulitkan teman dalam menerima bola.
Sehubungan dengan hal itu, maka untuk dapat melakukan operan dengan baik dalam berbagai situasi, pemain harus menguasai beberapa macam teknik dasar melempar dan menangkap bola dengan baik. Adapun teknik dasar melempar (passing) dengan bola basket adalah sebagai berikut:
1) Cara Memegang Bola
Memegang bola dalam bola basket adalah sekaligus menerima dan menangkap bola. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a) Bola dipegang dengan telapak tangan seluruhnya mengenai bola
b) Letak tangan berada pada bagian samping bola agak sedikit kebelakang, jari-jari terbula, ibu jari menghadap ke dalam dan jarak ibu jari yang satu dengan ibu jari yang lain kira-kira berjarak satu telapak tangan
c) Pada waktu menerima operan hendaknya bola disambut dengan kedua tangan serta ditarik kearah dada.
2) Teknik Mengoper Bola
Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan dalam mengoper nola. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a) Mengoper bola dengan kedua tangan dari depan dada (Chect pass)
Teknik ini merupakan operan yang sering dilakukan bola basket. Operan ini berguna untuk jarak pendek, karena cara in akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan terhadap teman yang diberi operan/bola.
Adapu jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter. Cara melaukan teknik adalah sebagai berikut:
(1) Bola dipegang sesai dnegan teknik memegang bola basket.
(2) Sikut dibengkokkan ke samping sehingga dekat dengan dada
(3) Kaki dapat dilaukan sejajar/kuda-kuda dengan jarak selebar bahu.
(4) Lutut ditekuk, badan condong ke depan dan jaga keseimbangan.
(5) Bola didorong ke depan dengan kedua tangan sambil meluruskan lengan dan diakhiri lengan lecutan pergelangan tangan sehingga telapak tangan menghadap keluar.
(6) Bagi yang belara digerakkan pelurusan dapat dibantu dengan melangkahkan salah satu kaki/kaki belakang ke depan.
(7) Arah operan setinggi dada/pinggang dan bahu penerima
(8) Bersamaan dengan gerak pelepasan bola, berat badan dipindahkan ke depan.
b) Lemparan bola dari atas kepala dengan dua tangan
Biasanya dilakukan oleh pemain yang tinggi, sehingga melampaui daya raih lawan. Lemparan ini juga untuk operan cepat. Cara melakukan:
(1) Bola dipegang sesuai degan teknik memegang bola basket hanya saja posisi permulaan bola di atas kepala sedikit di depan dahi dan siku agak ditekuk
(2) Bola dilemparkan dengan lekukan pergelangan tangan yang arahnya agak menyerong ke bawah disertai dengan meluruskan lengan
(3) Lepasnya bola dari tangan juga menggunakan jentikan ujung jari tangan
(4) Kaki berdiri tegak, tapi tidak kaku. Bila berhadapan lawan maka untuk mengamankan bola dapat dilakukan dengan meninggikan badan, yaitu dengan mengangkat kedua tumit.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam melemparkan bola dari atas kepala dengan dua tangan antara lain :
(1) Dalam mengatur posisi bola di atas kepala, kedua siku tidak ditekuk. Seharusnya kedua siku tetap dalam keadaan ditekuk.
(2) Waktu melakukan operan, bola berada di belakang kepala. Seharusnya di atas dan agak ke belakang dari kepala.
(3) Tidak mengangkat tumit sehingga tidak melambungkan bola dengan bebas.
c) Lemparan pantulan dengan dua tangan
Lemparan pantulan dengan dua tangan dilakukan dalam posisi bola di depan dada. Lemparan ini sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan yang tinggi. Bola dipantulkan di samping kiri atau kanan lawan dan teman telah siap menerimanya di belakang lawan. Lemparan ini harus dilakukan dengan cepat, agar tidak tertahan atau terserobot lawan. Lemparan pantulan juga dapat dilakukan dengan jalan menipu lawan ke samping kanan, padahal bola dilemparkan ke kiri atau sebaliknya. Cara melakukannya:
(1) Sikap permulaannya sama dengan operan dada setinggi dada
(2) Bola dilepaskan/didorong dengan tolakan dua tangan menyerong ke bawah dari letak badan lawan dengan jarak kira-kira 1/3 dari penerima
(3) Pandangan mata kearah bola yang dipantulkan, kemudian ke penerima
(4) Bila berhadapan dengan lawan, maka sasaran pantulan bola berada di samping kanan/kiri kaki lawan.
d) Lemparan samping dengan satu tangan
Sebelum melemar bola tetap dipegang dengan dua tangan. Lemparan ini gerkannya lebih sederhana tetapi dapat menghasilkan lemparan yang lebih kuat da lebih jauh. Lemparan ini biasa dilakukan untuk serangan kilat. Cara melakukannya sebagai berikut:
(1) Bola dipegang dengan satu tangan dan posisi bola berada di belakang kepala, aitu kira-kira setinggi telinga ke ara luar.
(2) Kaki yang berlawanan dengan angan yang digunkaan untuk melempar ereltak di depan dan mengarah kepada penerima bola dengan sikap rileks.
(3) Badan dicondongkan ke belakang sewaktu mengambil awalan. Tangan yang tidak digunakan untuk melempar agak direntangkan untuk menjaga keseimbangan
(4) Tangan yang digunakan untuk melempar diayunkan ke depan dengan lecutan pergelangan angan
(5) Bola diarahkan setinggi dada penerima.
e) Lemparan lengkung samping (kaitan)
Lemparan ini adalah senjata yang ampuh untuk pemain yang berpostur pendek dalam mengoperkan bola melewati di atas lawan yang jauh lebih tinggi. Lemparan ini dapat digunakan dalam situasi-situasi yang sulit yang timbul akibat penjagaan yang ketat dari lawan, sedangkan operan lain sulit dilakukan. Oleh sebab itu, lemparan ini hanya dilakukan pada situasi-situasi khusus dan hanya diajarkan pada saat operan-operan lain sudah dikuasai. Cara melakukannya sebagai berikut:
(1) Posisi berdiri sama dengan lemparan dada, perbedaannya pada lemparan dari depan dada, sasaran berada di depannya, sedangkan pada lemparan ini sasaran berada di samping yang berlawanan dengan bola. Bila bola berada di samping kanan, maka penerima berada di sisi kiri.
(2) Bola dipegang dengan tangan kanan yang rileks (lentur) ke bawah. Mulai jari kelingking sampai ibu jari dan hampir seluruh telapak tanga ikut aktif memegang bola.
(3) Kaki kiri lebih ke depan dari posisi kaki kanan, dan berada berdiri dalam jarak yang paling rileks serta menjaga keseimbangan
(4) Sewaktu bola masih berada di bawah, tangan kiri meantu secukupnya agar bola tidak jatuh dan mengantarkanya sesaat sebelum bola meninggalkan tangan kanan.
(5) Ayunkan lengan yang memegang bola dengan rileks lurus samping anan agak ke belakang, ke atas kir poros bahu kanan. Setelah bola hampir di atas sisi kanan kepala, lengan agak ditekuk dan digerakkan kearah kiri (paralel dengan bahu kiri). Pada saat itu juga, pergelangan tangan dan jari dilekukkan, sehingga mengakibatkan bola meninggalkan tangan menuju ke samping badan.
f) Lempaan bawah dengan dua tangan
Lemparan ini adlaah sangat baik dilakukan untuk operan jarak dekat, terutama bila lawan melakukan penjagaan satu persatu. Cara melakukan:
(1) Bola dipegang dengan telapak tangan memenuhi bagian kedua saping bola, jari dipisahkan dan letuk, serta ibu jari menghadap ke bawah agak ke dalam.
(2) Bola ditarik sedikit ke samping pinggang kiri bila kaki kanan berada di depan dan ke samping pinggang kanan bila kaki kiri berada di depan
(3) Kaki yang berlawanan dengan letak bola diletakkan di depan dan digunakan untuk menutup lawan agar tidak mudah merebut bola
(4) Operan dilakukan dengan ayunan kedua lengan bawah
(5) Bola terlepas setinggi antara pinggang dan sekat rongga dada.
3) Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan dalam peraturan untuk membawa lari bola ke segla arah. Seorang pemain bola membawa bola lebih dari satu langkah asalkan bola sambil dipantulkan baik dengan berjalan atau berlari. Menggiring bola adalah suatu usaha membawa bola menuju ke depan ke daerah lawan. Cara menggiring bola yang dibenarkan adalah dengan satu tangan, yaitu tangan kiri atau kanan. Kegunaan menggiring bola adalah untuk mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan dan memperlambat tempo perlawanan. Adapun bentuk-bentuk menggiring bola antara lain sebagai berikut:
a) Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan)
b) Menggiring bola rendah (untk mengontrol/menguasai bola, terutama dalam menerobos pertahanan lawan).
c) Menggiring campuran menurut kebutuhan
Perubahan dari menggiring tinggi ke rendah atau sebaliknya sangat dibutuhkan untuk gerakan tiba-tiba. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
(1) Menggiring bola dengan kedua tangan rileks. Tangan kanan di atas bola tangan kiri di bawah bola menjadi tempat meletakkan bola
(2) Salah satu kaki ke depan berlawanan dengan tangan yang melakukan dribbling bola dan lutut ditekuk
(3) Badan agak condong ke depan dan berat badan di antara dua kaki
(4) Bola dipantulkan bukan dipukul, yaitu pada saat bola ke atas, tangan agak mengikuti ke atas, pergelangan tangan tidak kaku dan sikut merupakan sumbu gerakan.
(5) Pandangan ke dpean tetapi untuk pemula boleh melihat ke depan
(6) Dapat dilakukan di atas dikuasai, maka dilanjutkan menggiring sambil berlari ke depan
(7) Kombinasikan antara mengoper, menggiring dan menembak dengan gerakan yang cepat.
4) Teknik Menembak Bola Basket
Menembak adalah sasaran aktif setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak. Dasar-dasar dan teknik menembak seebanrnya sama dengan teknik melempar atau mengoper (passing), maka pelaksanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dilakukan. Disamping itu tepat tidaknya teknik ini dalam menembak akan menentukan pula berhasil tidaknya tembakan.bentuk-bentuk teknik gerakan menembak, antara lain sebagai berikut:
a) Tembakan sau tangan di atas kepala
Ini merupakan teknik utama sebab kecepatan menembak lebih terjamin dan koordinasi serta lebih mudah dikuasai bila dibandingkan dengan tembakan dengan dua tangan. Cara melakukannya :
(1) Kedua kaki sejajar/sikap kuda-kuda. Apabila menggunakan kuda-kuda, maka kaki yang di depan sesuai dengan tangan yang digunakan untuk menembak.
(2) Bola dipegang dengan dua tanga di atas kepala sedikit di depan dahi. Siku lengan kanan (tangan untuk menembak) menunjukkan sudut 90o.
(3) Tangan kiri meninggalkan bola, telapak tangan diputar menghadap ring, dan sikut tetap letuk (rileks) serta badan lurus menghadap sasaran.
(4) Lutut ditekuk agak dalam untuk mengambil awalan, siku tetap membentuk sudut 90o dan lengan mengikuti gerak kaki.
(5) Kaki depan diluruskan bersamaan dengan meluruskan lengan kanan ke depan sehingga lengan membentuk sudut 45o dan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan hingga jari-jari menghadap bawah.
b) Tembakan Lay Up
Merupakan tembakan yang dilakukan dengan jarak dengan dekat sekali dari basket, sehingga seolah-olah bola itu diletakkan ke dalam basket. Tembakan ini bisanya didahului dengan gerakan dua langkah. Gerakan melangkah dapat dilakukan mulai dari menerima operan/ menggiring. Gerakan dengan dua hitungan ini perlu sekali dilatihan dan diajarkan dengan cermat, apalagi bila melagkahkan dua hitungan ini diakhiri dengan tembakan La Up.
Tembakan Lay Up dapat dilakukan dari sisi kanan/kiri basket. Catatan penting dalam tembakan ini adalah pemain yang melakukan Lay Up dari sisi kanan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya. Tolakan kaki pun harus berlawanan, jika tolakan dengan kaki kiri maka tembakan oleh tangan kanan atau sebaliknya.
c) Latihan menangkap bola dilanjutkan menembak Lay Up. Cara melakukannya
(1) Sikap Awal
(a) Pemain bergerak menangkap bola sambil melayang dan melompat ke depan
(b) Tangkapan dilakukan dengan tangkapan dua tangan
(2) Pelaksanaan
(a) Begitu mendatar lakukan satu langkah pendek ke depan, kemudian menolak ke atas sambil mengangkat bola dari depan ke atas. Pandangan jangan sampai tertutup bola.
(b) Setelah mencapai titik lompatan tertinggi, tembaklah bola ke basket dengan satu tangan dibantu dengan lecutan dari pergelangan tangan
(c) Lalu mendarat di bawah ring basket dengan kedua kaki mengeper.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan tembakan Lay Up adalah sebagai berikut :
(1) Langkah pertama terlalu tinggi
(2) Menerima bola tidak dengan sikap melayang
(3) Pada saa melepaskan ola tidak dengan menggunakan kekuatan yang besar. Ini dsebabkan karena pada waktu melepaskan bola tidak saat berenti di udara/ lengan tidak diluruskan, sehingga memungkinkan timbulnya pantulan yang berlebihan.
(4) Pada saat-saat melayang kai tidak lemas bergantungan, tetapi aktif digerakkan.
d) Tembakan meloncat dengan dua tangan (Jump Shoot)
Cara melakukannya sama dengan tembakan dengan satu tangan di atas kepala. Bedanya, dalam tembakan sambil meloncat didahului dengan loncatan tegak lurus ke atas dan bola dilepaskan pada saat menembak sampai pada titik tertingginya/saat dia berhenti di atas ada waktu di atas kaki lemas bergantung. Cara melakukannya:
(1) Kedua kaki sejajar/sikap kuda-kuda. Apabila menggunakan sikap kuda-kuda kaki yang di depan sesuai dengan tangan yang digunakan untuk menembak
(2) Bola dipegang dengan dua tangan di atas kepala sedikit di depan dahi. Siku lengan kanan (tangan untuk menembak) membentuk sudut 90o
(3) Tangan kiri meninggalkan bola dengan telapak tangan kanan diputar menghadap basket. Badan tetap rileks dan lurus menghadap sasaran
(4) Lutut ditekuk agak dalam untuk mengambil awalan, siku tetap membentuk sudut 90o serta lengan mengikuti gerak kaki.
(5) Kaki depan diluruskan bersamaan dengan meluruskan lengan kanan depan atas, hingga lengan membentuk sudut lebih kurang 45o dan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan hingga jari-jari menghadap bawah.
(6) Tembakan diawali dengan loncatan agak lurus ke atas dan bola dilepaskan pada saat penembak sampai pada titik tertingginya/saat dia berhenti di atas. Pada waktu di atas kaki lemas bergantung.
Kesalahan-keslaahan yang sering terjadi pada saat melakukan tembakan sambil melompat adalah sebagai berikut:
(1) Loncatan tidak tegak lurus
(2) Bola dilepaskan pada saat bola naik/ bergerak ke atas
(3) Posisi memegang bola buka di depan atas kepala, melainkan di bahu
(4) Ketika melayang kedua tungkai dan kaki di gerak-gerakan.
e) Tembakan Kaitan
Tembakan ini merupakan sejata yang ampuh untuk penyerangan jarak dekat jika daerah lawan dijaga dengan ketat sekali. Dengan tembakan kaitan penembak tidak perlu mengambil sikap awal menghadap basket, tetapi dengan sikap miring/menyamping dari basket dan bola dilepaskan dari jarak yang jauh dari basket/penjaga, sehingga sulit untuk dibendung lawan. Sebaliknya tembakan kaitan dilakukan setelah pemain menguasai lemparan kaitan. Cara melakukannya.
(1) Ambil sika sorong ke ring basket. Bila menembak dengan tangan kanan maka kaki kiri lebih dekat dengan ring basket dan sebaliknya
(2) Sikap dan pegangan bola sama dengan sikap dan pegangan bola pada lemparan (operan) kaitan
(3) Saat mulai meggerakkan tangan kanan yang akan mengaitkan bola kaka bersamaan dengan itu badan sedikit condong kearah baset dan berat badan berpindah pada kaki kiri
(4) Saat bola di bawa ke atas kepala dengan sumbu gerak bahu dan gerakan sebidang dengan badan maka pandangan yang harus ke arah basket
(5) Pelepasan bola sama dengan pelepasan bola pada lemparan (operan) kaitan, hanya arahnya ke basket
(6) Kaki kanan bergerak karena gerak lanjutan.
f) Teknik dasar bertumpu satu kaki (Pivot)
Pivot adalah gerakan berputar ke seala arah dengan bertumpu salah satu kaki (kaki poros) pada saat pemain tersebut menguasai bola, sedangkan kaki yang dipindahkan dapat melewati depan atau belakang.
Gerakan pivot berfungsi untuk melindungi bola dari rebutan pemain lawan. Pemai yang berpostur tinggi yang ditempatka di sekitar ring basket lawa harus mahir melakukan pivot untuk menembak. Cara melakukan pivot adalah sebagai berikut:
(1) Sikap permulaan berdiri tegak kedua kaki dibuka lebar dengan salah satu kaki kanan/ kiri berada di depan dan kedua tangan memegang bola di depan dada
(2) Kaki belakang digerakka ke depan, ke samping atau ke belakang (digerakkan ke segala arah disesuikan dengan arah bola yang dikehendaki), sehingga badan berputar mengikuti arah pergerakan kaki.
(3) Setelah bola dirasa aman maka bola tersebut dapat dioperkan kepada teman yang bebas dari penjagaan lawan/ dapat pula langsung menembakkan ke ring basket lawan.
(4) Pada saat melakukan pivot bola selalu dalam keadaan siap jaga (bola dipegang di depan dada) agar bola tidak mudah direbut lawan.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan pivot adalah sebagai berikut:
(1) Kaki poros tergeser atau terangkat
(2) Arah berputar menghadap lawan.
5) Bermain bola basket dengan peraturan yang dimodifikasi
Apabila telah menguasai teknik dasar permainan bola basket, maka dilanjutkan bermain dengan peraturan yang dimodifikasi. Permainan dilakkan dengan menggunakan lapangan bola basket dengan menggunakan teknik yang telah dipelajari.
Permainan bola basket dengan peraturan yang telah dimodifikasi dapat dilakukan jumlah siswa, misalnya 5 lawan lima atau lebih, dapat juga dilakukan dalam jumlah lebih sedikit. Semua bisa disesuaikan dengan penguasaan teknik dasar oleh siswa dan alokasi waktu yang tersedia. Peraturan yang digunakan antara lain.
a) Memainkan bola hanya dengan teknik yang telah dipelajari
b) Permainan dapat dilakukan dengan menggunakan setengah lapangan/ menggunakan satu ring baket. Ini disesuaikan dengan situasi dan kndisi serta alokasi wktu yang tersedia.
c) Lama waktu bisa disesuaikan, misalnya 2 x 10 menit atau 2 x 15 menit.
d) Penekanan bermain adalah kerja sama antarteman seregu dan menjungjung tinggi sportivitas. Ini merupakan teknik utama sebab kecrpatan menembak lebih terjamin dan koordinasi serta lebih mudah dikuasai bila dibandingkan dengan tembakan dengan dua tangan.
3. Peraturan Permainan Bola Basket
a. Pemain. Pemain Pengganti (Cadangan0, dan Pelatih (Players, Substituties and Coaches)
1) Regu-regu (team)
Dengan ketentuan banyak anggota setiap regu, maka terdapat dia alternative, yaitu sebagai beirkut :
(a) Tidak lebih dari 10 orang setiap regu yang memenuhi syarat untuk bermain 2 x 20 menit
(b) Tidak lebih dari 12 orang setiap regu yang memenuhi syarat untuk bermain 2 x 20 menit atau untuk turnamen dimana dalam setiap regu harus bermain lebih dari 3 pertandingan.
2) Pemain dan cadangan (pengganti)
a) Lima orang dari setiap regu berada dalam lapangan selama petandingan dan dapat diadakan pergantian pemain sesuai dengan ketentuan yang ada
b) Seorang pengganti menjadi pemain apabila wasit mengisyaratkan untuk memasuki lapangan/ apabila wasit mengisyarakan pergantian pemain
c) Seragam pemain memiliki ketentuan sebagai berikut :
(1) Baju kaos dalam satu regu berwarna sama baik bagian depan/belakang (yang bergaris-garis tidak diperbolehkan). Semua pemain (putra-putri) harus memasukkan baju kaosnya ke dalam celana selama pertandingan.
(2) Celana pendek dalam satu regu bewana sama, baik bagian depan/ belakang, tetap tidak perlu sama dengan kaos yang dikenakannya.
d) Kaos dari setiap pemain harus diberi nomor pada bagian depan/ belakang, dengan nomor yang jelas dan warna yang berbeda dengan warna kaosnya (seragam). Nomor-nomor itu harus dapat dilihat dengan jelas dan harus memenuhi criteria sebagai berikut:
(1) Nomor kaos di bagian belakang sekurang-kurangnya setinggi 20 cm
(2) Nomor kaos di bagian dpean sekurang-kurangnya setinggi 10 cm
(3) Lebar nomor tidak boleh kurang dari 2 cm
(4) Setiap regu harus menggunakan nomor dari 4 sampai 15
(5) Pemain dari regu yang sama tidak boleh menggunakan nomor sama.
e) Perlengkapan yang dikenankan untuk digunakan adalah sebagai berikut :
(1) Perlindungan bahu, lengan atas, paha dan kaki bagian bawah dari bahan yang tidak membahayakan pemain
(2) Pelindung lutut
(3) Pelindung hidung terbuat dari bahan keras
(4) Kacamata jika tidak menimbulkan bahaya bagi pemain lainnya
(5) Pita kepala berwarna polos maksimal selebar 5 cm dan terbuat dari bahan yang tidak keras, seperti plastik yang dapat dilipat atau karet.
3) Captain dan wewenangnya (Captais Duties and Powers)
a) Apabila seorang kapten mewakili regunya di lapangan, maka ia boleh menanyakan wasit untuk memperoleh informasi yang diperlukan
b) Apabila kapten meninggalkan lapangan untk alas an yang sah, pelatih harus memberitahukan kepada wasit nomor dari pemain yang akan bertindak sebagai pengganti kapten di lapangan selama dia absent.
c) Seorang kapten boleh bertindak sebagai pelatih
4) Pelatih dan wewenangnya (Coaches Duties and Powers)
a) Sekurang-kurangnya 20 menit sebelum pertandingan dimulai, setiap pelatih atau penggantinya harus menyampaikan kepada pencatat angka daftar nama nomor pemain/anggota regu yang akan bermain dalam pertandingan maupun nama kapten regu, pelatih dan asisten pelatih.
b) Hanya pelatih atau wasit yang boleh meminta Time Out
c) Hanya pelatih yang namanya tertulis di lembaran catatan angka yang diizinkan untuk tetap tinggal berdiri selama petandingan berlangsung.
b. Waktu pertandingan (playing time)
Lama waktu pertandingan adalah 2 x 20 menit atau 4 x 12 menit. Waktu istirahat di antara babak petandingan adalah 10 menit atau 15 menit.
c. Time out yang diberikan (Charged time Out)
Time out harus diberikan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk pertandingan dengan waktu 2 x 20 menit, kesematan time out pada babak pertama 2 kali, babak kedua3 kali dan setiap babak tambahan adalah satu kali.
2) Untuk pertandingan dnegan waktu 4 x 12 menit, kesempatan time out pada tiap-tiap babak (periode) selama permainan berlangsung adah 3 kali dan untuk tiap babak tambahan adalah 1 kali.
3) Time out diberikan pada pelatih regu yang memintanya, kecuali jika time out itu diberikan menyusul angka dicetak dari lapangan oleh regu lawan dan tanpa ada kesalahan apa-apa.
4) Selama time out, pemain diizinkan untuk meninggalkan lapangan dan duduk di regu dan orang-orang yang diperbolehkan berada di daerah bangku regu boleh masuk ke lapangan asalkan meeka tetap berada di sekitar bangku regu.
5) Time out dimulai saat wasit meniup peluitnya dan memberikan isyarat time out
6) Time out berakhir apabila wasit meniup peluitnya dan memanggil kedua regu memasuki lapanga permainan.
d. Peraturan pemainan (Playing Regulations)
1) Awal pertandingan (Beginning Of The Game)
a) Pertandingan tidak boleh dimulai jika salah satu regu belum berada di lapangan dengan 5 pemain yang siap untuk bermain
b) Pertandingan resmi dimulai saat wasit yang memegang bola melangkah ke lingkaran tengah untuk melaksanakan Jump Ball (Bola Loncat)
2) Kedudukan bola (Status of he Ball)
a) Bola berada dalam permainan pada saat berikut:
(1) Bola dilepaskan dari tangan wasit
(2) Pada saat lemparan bebas, wasit memberikan bola kepada pemain yang akan melaksanakan lemparan ebbas
(3) Pada saat lemparan ke dalam (Throw In) dari luar garis bebas, bola berada di tangan pemain yang akan melaksanakan lemparan bebas.
b) Bola menjadi mati pada saat berikut :
(1) Terjadi gol atau lemparan bebas yang sah
(2) Wasit meniup peluitnya ketika bola berada dalam permainan
(3) Secara jelas bola tidak akan masuk ke jaring pada saat melakukan tembakan bebas
c) Bola loncat (Jump ball)
(1) Bola loncat terjadi apabila wasit melakukan lemparan bola ke atas di antara kedua pemain dari kedua regu
(2) Agar bola loncat itu sah, maka bola harus ditepis dengan tangan oleh seorang atau dua pemain yang melakukan loncatan
(3) Bola loncat harus dilakukan di lingkaran tengah diantara dua pemain dari masing-masing regu yang ditunjuk oleh kapten regu
(4) Peloncat hanya boleh meepis bola 2 kali dan setelah itu tidak boleh menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh seorang pemain dari 8 pemain lainnya, atau telah jatuh ke lantai, menyentuh jaring dan menyentuh papan pantul. Dengan demikian ada 4 kali kemungkinan sentuhan oleh kedua peloncat pada saat loncat berlangsung
(5) Pada saat bola loncat, kedelapan pemain lainnya tetap berdiri di luar lingkaran sampai bola ditepis
(6) Bila bola tidak ditepis oleh seorang atau kedua peloncat, atau bola menyentuh lantai pada tanpa ditepis oleh seorang atau kedua peloncat maka bola loncat harus diulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar