Minggu, 14 Agustus 2011

bakteriofage


 



BEDA FASE LITIK DAN LISOGENIK


Perkembangbiakan virus
  • Virus selama reproduksi selalu berada di dalam tubuh organisme inang , karena ditubuh inang itulah dia mendapatkan seperangkat penyusun tubuhnya berupa kapsid yang tersusun atas protein yang tidak bisa susun sendiri yang hanya bisa diambil dari tubuh mahkluk hidup OK
  • Didalam proses reproduksi di dalam tubuh inang itu ada dua keputusan yang diambil berupa dua macam daur hidup, yaitu daur litik ataukah daur lisogenik.
DAUR LITIK
  • Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase replikasi (sintesis), fase perakitan (pembebasan virus baru).dan fase lisis (fase penghancuran inang)
  • Fase ini dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang yang diambilin proteinnya untuk membentuk kapsidnya , Mati terkapar kemudian di tinggalkan virus
DAUR LISOGENIK
  • Daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase pengabungan dan fase pembelahan.ini
  • Fase dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang tetap hidup karena sel inang tetap kuat , antibody untuk melawan antigen virus kuat sehingga virus hanya membentuk Profage penyatuan DNA virus dan DNA inang
  • Sel Inang masih melanjutkan aktivitasnya dengan baik , mampu juga membelah diri , namun Profage masih berada yang diambilin proteinnya untuk membentuk kapsidnya , Mati terkapar kemudian di tinggalkan virus didalam tubuh inang
  • Fase ini bisa berubah menjadi Litik ketika Profage mulai berulah karena sel inang daya antibody melemah sehingga terjadi penghancuran yang sama seperti litik yang berakhir dengan kematian Juga
Gambar : Daur Hidup Virus litik-lisogenik
DAUR LITIK

1. Fase Adsorbsi

Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli) pada bagian permukaan sel bakteri. Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor. Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri sebelum melakuan perlekatan.

2, Fase Infeksi (Penetrasi)

  • Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang.
  • Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan tugasnya sebagai blue print kehidupan virus.
  • Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik.
  • Apabila virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri.
  • Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.
3. Eklipase -Replikasi (sintesis)
  • Molekul DNA Virus dalam fase ini memulai fungsinya sebagai materi genetik, yaitu mensintesis protein yang berhubungan dengan struktur dan enzim virus.
  • Struktur virus pada fase ini mulai dibentuk, seperti struktur capsid, ekor dan serabut ekor.

4. Asembling - Fase Perakitan

  • Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru.
  • Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya (memiliki capsid, ekor dan serabut ekor).

Fase lisis

  1. Virus-virus baru yang telah matang dan telah sempurna bentuk dan strukturnya akan keluar dari sel inang.
  2. Proses keluarnya virus-virus baru dengan cara merusak struktur sel (lisis) sehingga sel innag pecah dan virus-virus dapat keluar dari sel. virus-virus yang baru ini siap untuk menginfeksi sel inang lain.
  • Ingat - A-P-E-A-L (Biologigonz.blogspot.com)
DAUR LISOGENIK

1. Fase Adsorbsi

  • Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli) pada bagian permukaan sel bakteri.
  • Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor.
  • Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri sebelum melakuan perlekatan.

2, Fase Infeksi (Penetrasi)

  • Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang.
  • Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan tugasnya sebagai blue print kehidupan virus.
  • Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik.
  • Apabila virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri.
  • Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.
3. Fase Penggabungan -Pembentukan PROFAGE
  • Fase penggabungan dapat dialami oleh virus ketika memasuki siklus hidup lisogenik.
  • Setelah asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam oragnisme inang,
  • Selanjutnya asama nuklaet tersebut bergabung dengan DNA Kromosom organisme inang, dalam hal ini DNA Kromosom bakteri.
  • Penggabungan materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA Kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat proses pembelahan sel. DNA Kromosom bakteri adalah DNA yang memiliki informasi genetik bakteri termasuk salah satunya adalah informasi perintah untuk melakukan pembelahan sel.
4. Fase pembelahan
  • Virus pada fase ini akan memanfaatkan proses pembelahan sel bakteri untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah bergabung dengan DNA Kromosom.
  • Jika satu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri (saat pembelahan biner), maka akan didapat dua sel bakteri yang masing-masing di dalamnya terdapat DNA virus.
  • Begitu juga seterusnya, dari dua sel bakteri tersebut akan tersu mengalami pembelahan dan jumlah DNA virus yang dihasilkan adalah sebanding dengan jumlah sel bakteri hasil pembelahan.
  • Jika jumlah DNA virus yang dibutuhkan sudah cukup, DNA virus akan memisahkan kembali dan virus akan masuk ke daur litik melalui fase sintesis (replikasi).
  • Akhir Cerita DAUR LISOGENIK ini akan berubah menjadi litik dengan pembentukan virus baru apabila inang tidak kuat sehingga profage menghancurkan inangnya .
Daur Litik
Daur Lisogenik
Berikut kami berikan perbedaan keduanya untuk konklusi .OK

PERHATIKAN SKEMA REPRODUKSI SEHINGGA SEMAKIN JELAS
Tipe litik
  1. adsorbsi, yaitu menempelnya ekor virus pada dinding sel bakteri pada daerah reseptor (penerima) yang khusus
  2. injeksi, yaitu masuknya materi genetik virus ke dalam sel inang
  3. sintesis, yaitu DNA virus mengadakan replikasi diri menjadi banyak, kemudian mengadakan sintesis protein kapsid; terbentuklah DNA virus dan kapsid dalam jumlah banyak
  4. perakitan, yaitu dimasukannya DNA virus dalam kapsid; terbentuk 100 – 200 virus baru
  5. litik, yaitu sel inang mengalami lisis atau kejang sehingga virus-virus baru terhambur
2. Tipe lisogenik
  1. adsorbsi, yaitu menempelnya ekor virus pada dinding sel bakteri pada daerah reseptor (penerima) yang khusus
  2. injeksi, yaitu masuknya materi genetik virus ke dalam sel inang
  3. pengabungan, yaitu DNA virus menyisip ke dalam DNA bakteri; DNA virus disebut profage
  4. pembelahan, yaitu jika sel bakteri membelah menjadi 2. DNA virus juga ikut dalam proses pembelahan itu sehingga setiap sel anak bakteri mengandung profage
  5. sintetis, yaitu DNA virus mereplikasi diri dan mensintesis protein kapsid
  6. perakitan, yaitu DNA virus masuk ke dalam kapsid
  7. litik, yaitu sel bakteri mengalami lisis (pecah) 
Siklus litik:
1. Waktu relatif singkat
2. Menonaktifkan bakteri
3. Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri
Siklus lisogenik :
1. Waktu relatif lama
2. Mengkombinasikan materi genetic bakteri dengn virus
3. Terikat pada kromosom bakteri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar